Kamis, 18 November 2010

perspektif manusia


PERSPEKTIF MANUSIA

Menurut Aristoteles:
Manusia terdiri dari materi dan roh.Manusia merupakan makhluk hylomorfis, yang mempunyai dua bagian yang hakiki,daan dua prinsip yang menyusunnya:
  1. orang material yang terorganisir dan
  2. hidup rasional yang menggerakkannya.
Bagian kedua ini dinamakan psyche, dan yang menyebabkan rag hidup dan berbuat sebagai manusia.
segi-segi bentuk.
Psyce merupakan susunan yang formal dan merupakan suatu kebulatan bersusun yang terdiri daari berbagai bagian bentuk, ada  bentuk kenyataan fisik, ada bentuk hidup, yang menghasilkan oragan-organ tertentu dan mendasari kemampuan-kemampuan pencernaan,pertumbuhan dan pembiakan.
Hakikat animal mendasari kemampuan –kemampuan peangindraan dan gerakan.dan akhirnya bentuk rasionalitas mendasari kemampuan-kemampuan akaldan kehendak.
Oleh karena itu manusia dapat didefinisikan sebagai hewan yang rsasional.tetapi janganlah dianggap seolah-olah menusia sekedar merupakan deretan yang terdiri dari akal dan kodrat hewani. Melainkan terhadap kedua hal tersebut manusia sesungguhnya seperti halnya air terhaadap hidrogen dan oksigen,artinya,sesuatu yang baru yang timbul dari kombinasi diantara kedau hal tersebut.
Manusia yakni materi dan betuk yang mencakup empat macam: bentuk fisik ,bentuk vital,bentuk animal,dan bentuk rasional.bi9la kita mengakui keadaan tujuan tingkah laku pasti di tentukan oleh hakikat manusia,maka kita dapat membayangkan betapa pentingnya masalah ini.
Sekarang apakah masalah kebebasan bersangkutan dengan hakikat kita sendirisecara umum ataukah bersangkutan dengan perbuatan-perbuatan yang berjenis khusus? Kebebasan hanya terdapat dalm hubungannya dengan suatu perbuatan yang konkrit, yang khusus, yang terjadi pada suatu saat dan tempat tertentu.
Kebebaasan kehendak yang sejati terletak pada kemampuam kita mengadakan pilihan diantara sarana-sarana yang tidak harus ada, dan mengadakan pilihan untuk melakukan suatu perbuatan yang berjenis khusus.
Bebas menyangkut pengetahiuan tengtang tujuan atau sarana dan kemampuan untuk mengadakan pilihan diantara sarana-saran yang tidak harus ada,dan bahkan untuk merencanakan sarqana-sarana yang tidak harus ada yang dapat dipilih.
sesungguhnya  kebebasan merupakan pilihan diantara sarana-sarana yng menuju kesempurnaan.
Kebebasan itu aada di dalam suatu suasana yang didalamnya paksaan tersebut merupakan hasil pertimbangan rasional.dengan demikian kita dipaksa oleh diri sendiri dan bukannya dari sesuatu yang tidak dari diri sendiri.
Penentuan diri sendiri (kebebasan) menghendaki adanya syarat-syarat yang harus ada dan mencukupi kebutuhan (sebab-sebab).
Kebebasan semacam itu tidak memungkinkan seseorang untuk memikirkan kebebasan semata-mata sebagai kecendrungan mengubah sikap secara tiba-tiba.

Tidak ada komentar: